SELAMAT DATANG WAHAI PARA PAHLAWAN DEVISA, Terimakasih telah berkunjung di blog ini
|HOME| DOWN LOAD SOAL EPS-KLT| SOAL EPS-KLT MP3 |INFO BNP2TKI| SLC | SENDING | Translate1| Translate2|
| Belajar Bhs Korea| KORINDO|

Bocah SMP Beri Kuliah di ITB

Bocah SMP Beri Kuliah di ITB


VOTE
3.7
12345
PoorBest
Siswa kelas dua SMPN 48 Bandung,Arivval Dwi Sentosa,berhasil menciptakan antivirus lokal terbaik ketiga di Indonesia.

ANTIVIRUS dengan nama Artav ini tercipta gara-gara komputernya sering diserang virus. Lebih dari 15.000 orang di dalam dan luar negeri, sudah mengunduh antivirus Artav ini. Termasuk di antaranya, Malaysia, India, Israel, Prancis, dan Jerman.


Re-maja berusia 14 tahun ini menyedot perhatian saat memberikan kuliah umum di Aula Timur, Insitut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Ganeca, Kota Bandung, kemarin sore. Selain mahasiswa dan dosen ITB, hadir juga pakar telematika Roy Suryo serta para pengamat bidang IT yang mendengarkan testimoni Arivval.Uniknya,Artav diciptakan karena kesal. “Jujur saja, saya awalnya kesal karena komputer saya pernah diserang virus. Karena kesal itu, akhirnya saya inisiatif untuk membuat antivirus sendiri,”ungkap Arivval yang disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

Dari rasa kesal itu, Arivval dibantu sang kakak,Taufik Aditya Utama, 17, kemudian mulai menciptakan Artav sejak awal 2009 lalu. Hebatnya, mereka sama sekali tidak memiliki latar belakang pendidikan khusus di bidang Teknologi Informatika dan Komputerisasi (TIK). Keduanya mengaku mereka belajar otodidak dari sejumlah buku untuk pemula, salah satunya buku Dr Virus yang diakui paling membantu. “Kita benar-benar otodidak. Hanya baca buku saja, sambil terus ngulik. Dan sebelum benar-benar berhasil, kita pun sempat gagal beberapa kali. Kita sampai melakukan tes periodik ke teman-teman Kaskus dan teman sekolah,” bebernya penuh semangat. Arivval menambahkan, antivirus mereka bernama Nyitnyit, diambil dari nama forum games online.

Namun, setelah semakin dikenal, mereka kemudian mencari nama yang lebih sesuai. Lalu, didapatlah Artav, singkatan dari nama keduanya, Arivval dan Taufik. Tak ada kendala berarti selama mereka menciptakan Artav.“Kendala paling datang dari fasilitas saja.Soalnya computer kami masih sangat sederhana,” lanjut Arivval. Selain Arivval dan Taufik,Bandung melahirkan juga tiga orang inovator muda lainnya, yaitu Fahma Waluya Rosmansyah, 12, (kelas 1 SMP Salman Al-Faritsi) dan Hania Pracika Rosmansyah, 6, (kelas 1 SD Salman Al-Faritsi) yang berhasil menjadi juara dalam ajang 10th Asia Pacific Information and Communication Technology Award (APICTA) 2010 untuk kategori Secondary Student Project, yang diselenggarakan di Malaysia, 12-16 Oktober silam. Keduanya menciptakan game dan animasi sendiri.

MuhamadYahya Harlan,siswa kelas 7 Sekolah Alam Bandung, berhasil membuat situs jejaring sosial www.salingsapa.com yang hingga kini telah menjaring 700.000 pengguna di 52 negara di seluruh dunia. Melihat potensi yang berkembang ini, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar menegaskan kesiapannya untuk membantu proses pematenan ketiga karya inovator cilik tersebut. “Tentu akan kita bantu dalam mematenkan karya-karya ini. Sebab ini merupakan hasil anak bangsa yang kreatif dan bisa terus berkembang,”ungkapnya. Hal ini juga disambut positif Ketua Ikatan Alumni ITB Hatta Rajasa.

Menteri Koordinator Perekonomian ini akan memberikan dukungan penuh berupa beasiswa bagi kelima siswa berprestasi tersebut. Dia mengatakan, potensi anak-anak tersebut memberikan harapan besar tak hanya di bidang teknologi, tapi juga industri dan perekonomian negara. “Saya ingin menyampaikan selamat dan rasa bangga yang tinggi, inovasi-inovasi seperti inilah yang nantinya akan membantu negara kita.Saya akan dukung penuh untuk beasiswa mereka,” pungkas Hatta. (SI-raka zaipul/M-83)